PARADIGMA KRITISME

 PARADIGMA KRITISME

Nama           :   Restu firmansyah

Nim              :   2001030100

Kelas/Prodi  :   3B Ilkom

Tugas Mata Kuliah  :   Filsafat Komunikasi

 



Definisi Paradigma Paradigma adalah cara pandang seseorang mengenai suatu pokok permasalahan yang bersifat fundamental untuk memahami suatu ilmu maupun keyakinan dasar yang menuntun seorang untuk bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Capra(1991) dalam bukunya Tao of Physics menyatakan bahwa paradigma adalah asumsi dasar yang membutuhkan bukti pendukung untuk asumsi-asumsi yang ditegakkannya, dalam menggambarkan dan mewarnai interpretasinya terhadap realita sejarah sains. Paradigma dapat diartikan sebagai seperangkat keyakinan atau kepercayaan yang mendasari seseorang dalam melakukan segala tindakan.

Pengertian Kritisme

    Kritisisme berasal dari kata kritika yang merupakan kata kerja dari krinein yang artinya memeriksa dengan teliti menguji, dan membedakan. Filsafat Kant juga dikenal sebagai “kritisisme”, yang dilawankan dengan “dogmatisme”. Kritisisme adalah filsafat yang memulai perjalannya dengan terlebih dahulu menyelidiki kemampuan dan batas batas rasio. Kant adalah filosof pertama yang mengusahakan penyelidikan ini. 

Secara harafiah kata kritik berarti "pemisahan". Filsafat Kant bermaksud membeda-bedakan antara pengenalan yang murni dan yang tidak murni, yang tiada kepastiannya. la ingin membersihkan pengenalan dari keterikatannya kepada segala penampakan yang bersifat sementara.

Kritisme dan Masyarakat Jawa Modern

    Sejalan dengan perkembangan kehidupan masyarakat Jawa menuju kehidupan yang lebih modern, maka semakin lama ternyata kesadaran kritis masyarakat Jawa ini mulai timbul. Masyarakat mulai berani untuk mempertanyakan apa-apa yang sesungguhnya secara objektif dibalik kebenaran kebenaran ajaran kebudayaan tradisionalnya. Mereka mulai bisa menangkap pengertian-pengertian tentang ajaran kebudayaan mereka yang telah berjalan turun-temurun dan bisa menjelaskannya secara objektif dan rasional. 

Contoh nyata adalah pencapaian pada riset dan pengembangan jamu dan obat tradisional. Bagaimana pendekatan kritis ilmiah dan sains modern digunakan untuk meneliti dan mengembangkan ramuan-ramuan yang telah ada dan diwariskan dari nenek moyang mereka. Pendirian laboratorium dan pusat penelitian tentang Obat tradisional berusaha mengungkapkan secara ilmiah apaapa kandungan klinis dan biokemis dari ramuan rempah-rempah warisan leluhur untuk bisa dikemukakan kepada publik khasiat-khasiat ramuan tersebut. 

Kebiasaan dan Pola Kehidupan Modern Saat Ini

    Contoh nyata dari berbagai pencapaian yang telah dapat diraih oleh masyarakat Jawa modern sebagai akibat dari pola pikir kritis yang berkembang dikalangan mereka. Salah satunya adalah dunia fashion, batik sebagai ciri khas kebudayaan Jawa telah dieksplorasi sedemikian rupa dan dipadukan dengan trend mode pakaianpakaian era modern ini. Batik yang dulunya hanya dibuat dalam sehelai kain mori, hanya diwujudkan sebagai sebuah jarik (gaun tradisional Jawa), kebaya (pakaian wanita tradional) atau kemeja untuk laki-laki. Namun sekarang, telah amat banyak macam-ragam pakaian baik untuk laki-laki maupun perempuan, baik dewasa maupun anak-anak yang terbuat dari bahan batik.

Kritik atas rasio murni

    Rasio disini berperan aktif dalam mengelola sensasi masuk ke persepsi lalu menjadi konsepsi. Kritik yang dianggap usaha raksasa dari Kant adalah upaya mendamaikan rasionalisme‟ (yang beranggapan bahwa pengetahuan (pengenalan) dicapai secara apriori, lepas dari pengalaman) dan empirisisme (yang menekankan pada aposteriori).

Kritik atas rasio praktis

    Kant mengatakan bahwa penilaian terhadap suatu tindakan moral itu harus didasarkan pada ukuran otonomi individu yang melaksanakan (maksim), tanpa mempertimbangkan konteks tindakan dan tujuannya. 

Komentar